Jakarta – Pihak Imigrasi telah menerima data dari kepolisian terkait 600 warga negara Indonesia (WNI) yang tercatat bergabung dengan ISIS.
Terkait hal ini, Kepala Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham Agung Sampurno mengatakan bahwa Imigrasi akan membantu polisi dalam mengawasi 600 nama WNI tersebut.
“Jadi kami membantu mengawasi jika ada nama terkait yang keluar atau masuk Indonesia,” kata Agung Sampurno di Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Imigrasi akan segera mendeteksi dan melaporkan jika ada diantara nama tersebut mendekati perbatasan Indonesia, meskipun hal ini akan cukup sulit bila mereka ternyata melalui jalut tak resmi.
“Jadi kalau ketemu, kami akan langsung laporkan,” ujarnya.
Untuk hal ini, Imigrasi Indonesia telah menjali kerjasama dengan otoritas imigrasi negara-negara tetangga, termasuk negara-negara yang menjadi tujuan para DPO teroris, seperti Suriah, Irak, atau Turki.
“Termasuk dengan negara-negara yang diduga menjadi tujuan para teroris,” kata Agung.
“Kami juga punya forum wadah kerjasama keimigrasian untuk saling berbagi informasi,” tambahnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)