Jakarta – Rumah-rumah semi permanen tak layak huni milik warga Cilincing, Jakarta Utara, disulap menjadi rumah sederhana dalam tempo 5 hari. Beberapa warga pun bersyukur namun ada pula yang mengeluh karena hasil bedah rumah tidak selesai 100 persen.
Curahan hati tersebut dilontarkan warga yang ikut program bedah rumah karena ‘istana baru’ mereka tak sempurna. Aneka reaksi warga tercurahkan, dari soal plafon rumah yang belum terpasang hingga rumah yang semula punya 3 kamar tidur, setelah dibedah, berubah menjadi 1 kamar tidur. Tak hanya bangunan yang belum sempurna, warga juga mengeluh karena dimintai uang sebesar Rp 150 ribu untuk instalasi listrik.
“Saya merasa bersyukur, karena rumah jadi lebih layak. Cuma masih belum ada plafonnya,” ungkap warga bernama Dani.
Warga lainm Sarwiti, mengeluhkan terkait pembangunan rumahnya yang tidak sesuai dan terkesan setengah hati itu. Dirinya mengatakan semula rumahnya tidak akan dibongkar semua, sehingga tak mengubah denah ruangan dan kamar. Namun, setelah dibedah, di dalam rumahnya hanya terdapat satu kamar.
Baca juga: Warga Keluhkan Program Bedah Rumah, Ini Penjelasan Djarot
“Kalau awalnya kita dikasih tahu ya rumahnya cuma dapat kamar 1 ya puas nggak puas. Tadinya di samping dapur ada kamar, sekarang nggak,” ungkap Sarwiti. (Yayan – www.harianindo.com)