Jakarta – Bagi sebagian orang Indonesia, mengonsumsi olahan serangga bukan lagi hal yang aneh. Bahkan di Yogyakarta, belalang goreng cukup laris manis dijual. Di daerah Jawa Timur, misalnya, ketika musim penghujan, orang-orang mengumpulkan laron untuk dibuat rempeyek atau bothok.
Serangga adalah sumber makanan yang populer dan kini mulai diterima. Memang, beberapa serangga bentuknya cukup menggelikan untuk dikonsumsi, tetapi serangga kaya akan nutrisi, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Adalah Entomophagy, istilah yang merujuk pada mengubah kebiasaan makan serangga sebagai sumber makanan alternatif bagi manusia. Entomopaghy pun kini semakin digandrungi. Berikut ulasan beberapa menu serangga seperti dilansir dari vemale.com, Kamis (29/6/2017):
Belalang dan jangkrik
Ada sekitar 2000 jenis serangga yang bisa dimakan, namun belalang dan jangkrik adalah yang paling familiar dikonsumsi. Belalang dan jangkrik bisa digoreng, dipanggang, direbus atau ditumis.
Ulat sagu
Ulat sagu yang gemuk dan berjalan lambat ini konon sangat nikmat dimakan karena rasanya yang gurih dan berlemak. Ulat ini populer di Amerika Tengah, Malaysia dan Indonesia. Rasa ulat sagu yang sudah matang, mirip dengan bacon manis. Sementara itu yang mentah, rasanya sangat creamy.
Baca juga: Kumpulan Foto Aneh Yang Sulit Dipercaya
Cacing
Negara-negara barat telah memanfaatkan protein cacing sebagai makanan burung dan hewan-hewan lainnya. Tapi bukan cuma hewan yang memakannya, karena manusia pun mulai menerima cacing sebagai sumber makanan yang bergizi. Nutrisi dalam cacing mirip dengan daging sapi, namun rasanya lebih mirip udang goreng.
Tertarik untuk segera mencobanya? (Yayan – www.harianindo.com)