Harian IndoNew York – Harga minyak dunia naik lebih dari satu persen pada Rabu (28/6/2017), waktu setempat (Kamis. (29/6/2017) WIB) ke level tertinggi mereka dalam lebih dari seminggu. Kenaikan itu diakibatkan karena pembeli didorong oleh penurunan mingguan kecil dalam produksi Amerika Serikat (AS) dan mengabaikan kenaikan dalam persediaan mentah di konsumen minyak utama dunia.
Minyak Dunia Alami Kenaikan
Administrasi Informasi Energi AS mencatat jika stok minyak mentah naik 118.000 barel pada pekan lalu. Sementara produksi mingguan turun 100.000 barel per hari (bpd) menjadi 9,3 juta barel per hari. Hal tersebut adalah penurunan terbesar dalam output mingguan sejak Juli 2016.
Analis serta pedagang lain mencatat penurunan produksi AS pada pekan lalu terkait dengan faktor sementara seperti Tropical Storm Cindy di Teluk Meksiko dan pekerjaan pemeliharaan di Alaska yang kemungkinan akan berbalik dalam beberapa minggu mendatang.
Hasil AS selama pekan yang berakhir 16 Juni mencapai hampir 9,4 juta bpd, terbesar sejak Agustus 2015. Futures naik setelah laporan AMDAL, meskipun data menunjukkan sebuah bangunan daripada tangkapan 2,6 juta barel yang diperkirakan analis dalam sebuah jajak pendapat Reuters.
Kontrak berjangka Brent LCOc1 dilaporkan naik 66 sen atau 1,4 persen dan berakhir pada USD 47,31 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate CLC1 mengalami kenaikan sebanyak 50 sen atau sama dengan 1,1 persen dan menetap di USD 44,74 per barel.
Baca juga: Ini Dia Daftar Harga Baru BBM per 1 Juli 2017
Itu merupakan penutupan tertinggi sejak 16 Juni untuk kontrak, pertama kalinya sejak pertengahan Mei bahwa mereka bangkit selama lima hari berturut-turut. Keduanya naik di atas lima persen sejak 21 Juni saat Brent turun ke level terendah tujuh bulan di USD 44,35 dan WTI jatuh ke level terendah 10 bulan di USD 42,05. (Yayan – www.harianindo.com)
