Jakarta – Dua anggota teroris yang melakukan penyerangan terhadap polisi yang sedang berjaga di Mapolda Sumatera Utara diketahui sehari-hari bekerja sebagai penjual rokok di Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, dua pelaku berinisial AR dan SP ini berprofesi sebagai penjual rokok, namun polisi akan terus mendalami apakah kemungkinan aktifitas mereka hanya kedok saja.
“Apakah itu tujuan utama memantau, masih diselidiki, apakah nanti mereka dalam rangka melihat atau bagaimana kan mesti diselidiki,” terang Setyo di Jakarta, Minggu (25/6/2016).
Diduga pelaku melakukan pengamatan terlebih dahulu sebelum kemudian merencanakan penyerangan.
“Pasti kalau itu pasti. Kalau mereka bergerak pasti melakukan istilahnya menyelidiki dulu,” jelas jenderal bintang dua tersebut.
Seperti diketahui, seorang anggota polisi yang berjaga di pos Mapolda Sumut diserang hingga tewas pada Minggu (25/6/2017) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.
“Kejadian pukul 03.00 pagi, ada dua orang lompat kemudian menyerang dua anggota yang sedang beristirahat di pos II,” kata Setyo.
Pelaku yang berjumlah dua orang kemudian menikam leher, dada, dan tangan Aiptu M. Sigalingging hingga tewas. Brigadir E. Ginting, rekan korban, kemudian berteriak meminta bantuan anggota Brimob yang sedang berpatroli.
Pelaku berinisial AR tewas dtembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, sedangkan SP masih kritis.
“Satu pelaku berinisial AR tewas. Sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial SP kritis,” tukasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)