Lombok – Makin banyaknya pondok pesantren yang mengajarkan ajaran-ajaran radikal kepada para santrinya membuat pengasuh Pondok Pesantren Al Istiqomah Kapu, Hidayatullah, merasa prihatin dan menyayangkannya.
Menurut Hidayatullah, Islam tidak mengajarkan kekerasan, apalagi membunuh, seperti yang dilakukan oleh teroris dan diajarkan oleh kelompok-kelompok radikal.
“Sejauh kami mempelajari Islam baik digali dari sisi mana pun, tidak ada satu pun yang mengajarkan tentang terorisme dan radikalisme,” ujar Hidayatullah saat ditemui di pondok pesantrennya di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu (14/6/2017).
Justru menurutnya, Islam dengan tegas mengharamkan merusak apa pun dan mengganggu siapa pun di muka bumi. Segala perbedaan yang ada harus dihormati.
“Sangat menghormati siapa saja dan selalu bercita-cita ingin menciptakan keharmonisan dan kedamaian dunia,” kata Hidayatullah.
Hidayatullah mengaku merasa terganggu dengan semakin banyaknya kelompok radikal yang menancapkan pengaruhnya di sejumlah pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti misalnya beberapa pondok pesantren di Dompu dan Bima yang diduga santrinya diajarkan ideologi radikal dan pelatihan semi militer.
“Kami sampaikan bahwa Islam mengatakan haram merusak apa pun, tidak boleh menganggu siapa pun, baik Islam sendiri dan tidak memiliki keyakinan yang sama tidak boleh diganggu,” katanya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)