Damaskus – Menggunakan sebuah aplikasi pesan singkat, Telegram, kelompok militan Islamic State (ISIS) menyebarkan ‘pengumuman’ bahwa mereka akan membuat lebih banyak serangan teror di bulan Ramadhan ini. Pesan singkat yang berupa audio tersebut dibuat oleh juru bicara ISIS yang berisi ajakan bagi para militan dan pengikut kelompok tersebut untuk menyerang sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Rusia, Australia, Irak, Suriah, Iran dan Filipina di bulan Ramadhan.
“Wahai para singa Mosul, Raqqa, dan Tal Afar, Tuhan memberkati tangan dan wajah yang bercahaya itu, yang bertanggung jawab melawan orang-orang yang menolak dan murtad,” ucap juru bicara ISIS, Abi al-Hassan al-Muhajer, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/6/2017).
“Kepada saudara-saudara seiman dan seagama di Eropa, Amerika, Rusia, Australia, dan negara lainnya. Saudara-saudara di negara kalian telah berhasil melakukan teror dengan baik sehingga anggaplah mereka sebagai panutan untuk melakukan hal yang serupa,” lanjut pesan itu.
Meski demikian, apakah benar rekaman itu berasal dari al-Muhajer, masih belum dapat dipastikan. Namun, suara rekaman tersebut diketahui sama seperti suara al-Muhajer dalam rekaman-rekaman suara ISIS sebelumnya.
Memasuki bulan suci Ramadhan, kelompok teror ISIS tampaknya semakin gencar melancarkan aksi dan serangannya untuk membunuh warga tak bersalah di seluruh penjuru dunia.
Mei 2017 silam, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di konser penyanyi AS Ariana Grande di Manchester, Inggris, yang menewaskan 22 orang.
Tidak berhenti sampai di situ, dua pekan kemudian, Inggris kembali dilanda serangan tepatnya di Jembatan London dan Pasar Borough. ISIS pun kembali mengklaim insiden tersebut.
Di Filipina Selatan, sekitar akhir Mei lalu bentrokan pecah antara militer dan kelompok pemberontak Maute di Marawi. Maute merupakan kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS.
Baca juga: Teroris ISIS di Marawi Mengeksekusi Enam Warga Kristen
Yang terbaru adalah penyerangan gedung parlemen dan makam Ayatollah Khomeini di Iran dan menewaskan sekitar 17 orang dan diklaim oleh ISIS. (Yayan – www.harianindo.com)