New York – Mantan jaksa senior Amerika Serikat, Preet Bharara, mengaku dipecat karena tidak mau menerima telepon dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kepada presenter televisi ABC News dalam acara ‘This Week’, Bharara, mengungkapkan bahwa sejumlah panggilan telepon dari Donald Trump tersebut dianggapnya sebagai ‘tidak biasa’ melampaui batas umum yang memisahkan eksekutif dan penyelidik pidana yang independen.
Bharara kemudian dipecat setelah ia menolak panggilan telepon dari Trump untuk yang ketiga kalinya.
Hal itu menurut Bharara dianggap sebagai sesuatu yang tidak pantas dilakukan oleh Donald Trump dalam posisinya yang sekarang sebagai presiden.
“Jumlah panggilan telepon dari Presiden Obama kepada saya selama tujuh setengah tahun saya menjabat adalah nol,” katanya.
“Jumlah panggilan telepon yang saya harapkan datang dari Presiden Amerika Serikat (kepada jaksa) adalah nol, karena harus ada semacam pembatas yang tegas antara berbagai yurisdiksi yang berbeda-beda (dalam politik dan hukum),” tandasnya.
Hingga kini pihak Gedung Putih belum menanggapi pengakuan dari Bharara ini.
(samsul arifin – www.harianindo.com)