London – Terjadi peningkatan kebiasaan orang dewasa melihat smartphone mereka di Inggris, yakni menjadi 150 kali per hari. Faktanya, lebih dari seperlima orang mengaku menggunakan smartphone ketika sedang bercengkerama dengan teman.
Hal itu pun bisa dikategorikan sebagai kecanduan. Pilihan ‘suka’ dan ‘bagikan’ di media sosial dianggap merangsang dopamin dalam otak, sama seperti seks atau judi.
Ciri-ciri kecanduan lainnya adalah perasaan kaget dan berkeringat ketika Anda terbangun di pagi hari dan melihat baterai smartphone Anda lemah.
Pendiri Center for Internet and Technology Addiction, Dr. David Greenfield mengungkapkan bahwa banyak orang telah menunjukkan gejala perilaku impulsif atau penggunaan berlebih pada alat digital tersebut.
“Ketika sebuah perilaku mengintervensi salah satu kehidupan Anda, termasuk kualitas hidup dan lainnya, maka itu adalah masalah,” ujarnya seperti dilansir dari Men’s Health, Kamis (8/6/2017).
Dirinya menambahkan, kemudahan akses memberikan kepuasan instan dimana hal tersebut tak akan pergi dengan sendirinya.
Meski demikian, Greenfield memberikan satu tips sederhana untuk meminimalkan kebiasaan tersebut. Ia menyarankan untuk memberikan aturan pada diri sendiri kapan Anda boleh dan tidak boleh menyentuh smartphone. Misalnya, hanya saat di restoran atau beberapa jam sekali setiap hari.
Jika perlu, Anda membuat catatan kapan dan mengapa Anda melihat ke smartphone. Hal tersebut, menurutnya, dapat menghemat waktu yang sia-sia terbuang karena mengeceknya.
Tips lainnya dari Greenfield adalah mematikan notifikasi dari aplikasi yang dapat mengganggu produktivitas, seperti media sosial.
Baca juga: Tips Memilih Tas Sekolah untuk Si Kecil
“Anda bisa mengeceknya 10 menit setelah makan siang, bukan setelah menjelang siang,” pungkasnya. (Yayan – www.harianindo.com)