Jakarta – Tindakan persekusi yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap orang lain yang dianggap menghina kelompok tertentu semakin marak terjadi di Tanah Air.
Kasus terakhir yang cukup membuat heboh yakni beredarnya sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pria dewasa yang menamakan diri mereka anggota FPI melakukan persekusi dengan intimidasi dan pemukulan terhadap seorang remaja pria berusia 15 tahun di sebuah pos RW di Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Polisi langsung bergerak cepat setelah rekaman video tersebut menjadi viral dengan mengamankan beberapa orang yang dianggap melakukan persekusi pada peristiwa itu dan menetapkan dua orang menjadi tersangka.
Gerak cepat polisi dalam menangani persekusi mendapatkan pujian dari masyarakat. Namun sebagian masyarakat yang lain menilai apa yang dilakukan polisi hanya tebang pilih soal kasus persekusi. Salah satu orang yang merasa polisi melakukan tebang pilih yakni Rachel Maryam.
Melalui akun Twitternya, mantan aktris yang kini aktif di dunia politik melalui Partai Gerindra ini mempertanyakan kasus ormas banser yang menghentikan beberapa acara ceramah, pengusiran politisi Fahri Hamzah dari Manado, dan penggerudukan kediaman mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) oleh massa beberapa waktu lalu.
“Polisi hrs tindak tegas tanpa tebang pilih. Tdk blh ada perlakuan berbeda antara satu kelompok dgn yg lain di negeri ini,” pungkas Rachel Maryam.
(samsul arifin – www.harianindo.com)