Jakarta – Mayoritas dari kita akan berpikir jika tujuan mengurangi asupan gula adalah untuk menurunkan risiko terkena berbagai macam penyakit, terutama obesitas dan diabetes. Padahal, manfaat dari pengurangan gula juga terjadi padaaktivitas keseharian.
Apa sajakah? Berikut ulasannya seperti dilansir dari metrotvnews.com, Jumat (2/6/2017):
1. Kulit lebih sehat
Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa kulit seseorang akan semakin bertambah sehat ketika mengurangi asupan gula karena sistem imun bergerak membunuh bakteri yang terdapat pada pori-pori yang yang buntet. Pori tersebut umumnya akan menyebabkan peradangan.
Sebuah studi dari Swiss menyebutkan bahwa konsumsi satu botol minuman tinggi gula dalam waktu tiga minggu dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan kulit hingga dua kali lipat.
2. Tidur menjadi lebih baik
Asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan gula darah yang dapat mengganggu pola tidur, demikian menurut sebuah studi dari University of California. Dengan demikian, pembatasan asupan gula dapat memberi dampak baik pada pola tidur Anda.
3. Peningkatan memori
Kemampuan belajar dapat menurun jika asupan gula terlalu banyak. Sebuah studi dari UCLA menemukan bahwa pola makan tinggi gula dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga merusak sinapsis otak yang merupakan penghubung antar-sel yang nantinya akan dikaitkan dengan pusat otak.
4. Kemungkinan terkena diabetes lebih kecil
Sebuah studi dari Amerika menganalisa efek kesehatan dari konsumsi gula pada 175 negara dan menemukan bahwa makan 150 kalori tambahan setiap hari akan memberi efek berbeda, tergantung asal kalori.
Ketika kalori tersebut berasal dari gula, maka risiko untuk terkena diabetes tipe 2 meningkat menjadi 11 kali lipat. Namun, tak ada peningkatan risiko serupa untuk mereka yang mendapat tambahan kalori dari protein.
5. Jantung lebih sehat
Pedoman nutrisi Inggris menyarankan agar lima persen asupan kalori per hari sebaiknya berasal dari gula. Hal ini berkaitan dengan adanya sebuah studi yang menyebutkan bahwa orang yang mengonsumai 10-25 persen kalori dari gula berisiko 30 persen lebih besar menderita penyakit jantung.
Baca juga: Hati-Hati, Hindari 3 Makanan ini ketika Berbuka Puasa
Tim tersebut menemukan adanya hubungan antara fruktosa dalam gula dengan penyimpanan lemak di sekitar organ tersebut, yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung. (Yayan – www.harianindo.com)