Harian IndoManila – Rodrigo Duterte selaku Presiden Filipina mendesak militer untuk fokus memerangi militan lokal terkait kelompok teror ISIS yang saat ini merajalela di Marawi. Tetapi apabila militan lokal bersedia berdialog untuk menyelesaikan konflik, Duterte tetap akan meladeninya.
Marawi, Filipina
“Jika mereka berbicara, saya akan sangat berterima kasih pada Allah karena kita berdialog soal perdamaian,” ujar Duterte dalam kunjungannya ke kota Iligan, yang terletak dekat di Marawi, seperti dilansir dari CNN, Sabtu (27/5/2017).
Kota Iligan serta Marawi sama-sama terletak di wilayah Mindanao, Filipina bagian selatan, yang banyak ditinggali oleh warga muslim lokal.
“Jika mereka bersikeras untuk bertempur, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Jalani semua dan kalian mendapat dukungan penuh dari saya,” tegas Duterte pada para tentara Filipina yang ditemuinya di Iligan.
Komando pasukan khusus pun dikerahkan ke Marawi untuk mengusir militan Maute, yang menyatakan sumpah setia pada ISIS, yang menguasai sebagian wilayah kota tersebut. Dari ratusan militan yang ada, saat ini diperkirakan tersisa 20 hingga 30 militan Maute yang masih bersembunyi di Marawi.
Tetapi upaya tentara Filipin tersebut mendapat perlawanan sengit dari Maute, yang diyakini ingin mendirikan kekhalifahan ISIS di Marawi. Pertempuran sengit yang berlangsung sejak Selasa (23/5/2017) waktu setempat, masih berlanjut hingga Jumat (26/5/2017) waktu setempat.
Baca juga: ISIS Menyerbu Filipina, Warga Sipil Tewas
Sejauh ini dipastikan 11 tentara dan dua polisi Filipina gugur dalam operasi itu. Sementara 31 militan Maute tewas dalam bentrokan tersebut. (Yayan – www.harianindo.com)
