Jakarta – Konflik bersenjata yang saat ini berlangsung antara kelompok endukung Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) dengan militer Filipina di Marawi, Filipina Selatan, adalah hal yang harus diantisipasi. Hal tersebut diserukan oleh Al Chaidar, seorang pengamat terorisme.
Dapat dikatakan, bukan lah yang sulit bagi seorang Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke Marawi, apabila perbatasan tidak dijaga dengan baik.
“Sudah berapa WNI yang ada di sana, saya belum tahu, tapi saya dapat informasi, sudah ada sekitar empat ribu orang yang siap berangkat,” ungkap Chaidar.
Harus diingat jika jumlah WNI muslim yang berpaham radikal adalah sekitar 2 persen dari total populasi.
Al Chaidar juga menyebut 2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta orang tersebut, tentunya lebih banyak dari jumlah pendukung ISIS di Filipina.
Menurutnya, bukanlah hal yang tak mungkin jika ribuan WNI, berbondong-bondong berangkat ke Marawi untuk ikut berperang bersama kelompok bersenjata pendukung ISIS, untuk mengalahkan militer Filipina. Apabila kelompok tersebut menang, maka Indonesia harus waspada.
Baca juga: Hampir 100 Orang Tewas Dalam Pertempuran Tentara Filipina Melawan ISIS di Marawi
“Kalau mereka bisa menang, wah itu akan jadi kebanggaan tersendiri, itu jadi acuan mereka, dan selanjutnya mereka akan buat hal yang sama di Indonesia,” pungkasnya. (Yayan – www.harianindo.com)