Harian IndoJakarta – Ahmad Rifai Pasra ditangkap oleh tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Minggu (28/5/2017), akibat unggahan analisa dirinya yang meyebutkan bahwa Bom Kampung Melayu hanyalah rekayasa.
Melalui pengacaranya, Muhammad Ihsan, Ahmad Rifai menyatakan bahwa dirinya menyesal karena telah menulis status tersebut dan telah meminta maaf juga kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“ARP menyesal sehingga dia menuliskan surat permintaan maaf pada Bapak Kapolri dan penyesalan atas kebodohan dan kesalahannya menulis di FB sehingga menyakiti banyak orang,” ujar Ihsan, melalui keterangan tertulis, Selasa (30/5/2017).
Melalui surat permintaan maaf bermeterai, Rifai berjanji kepada Kapolri dan masyarakat Indonesia untuk tidak mengulanginya lagi.
“ARP berharap bisa dimaafkan dan kembali berkumpul dengan keluarga karena ARP merupakan tulang punggung keluarga,” kata Ihsan.
Rifai yang berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat, memiliki tanggungan keluarga yakni istri dan dua anak serta calon bayi yang tengah dikandung istrinya.
Surat permohonan maaf dari Rifai tersebut telah diberikan kuasa hukum kepada Kapolri pada hari ini, Selasa (30/5/2017). Kuasa hukum juga meminta penangguhan penahanan dengan jaminan keluarga.
“Semoga Bapak Kapolri memaafkan ARP dan seluruh masyarakat Indonesia memberikan maaf sehingga menjadi pelajaran bagi ARP dan seluruh pengguna FB atau media sosial untuk cerdas dan beretika dalam menggunakan medsos,” kata Ihsan.
Tulisan Rifai tersebut diunggahnya lewat akun Facebook pada 28 Mei 2017 sekitar pukul 14.00 WIB.
Tulisan yang berupa analisa itu ia beri judul “Membongkar Teroris ISIS Gadungan” oleh Ahmad Rifai Pasra (Jaringan Demokrasi untuk Konstitusi).
(samsul arifin – www.harianindo.com)
