Jakarta – Belum lama ini polisi melakukan penggerebekan terhadap sebuah pusat kebugaran di Kelapa Gading Jakarta Utara dan menemukan 141 pria homoseksual atau gay sedang melakukan pesta di sana.
Masyarakat seperti makin diingatkan bahwa fenomena gay di tengah kehidupan ini semakin meluas dan sepertinya menular.
Lantas pertanyaannya adalah, apakah perilaku gay memang bisa menular?
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh CSOA, perilaku gay merupakan kondisi yang paling menular yang pernah ada di dunia ini.
Menurut hasil studi, 100 persen dari pria gay yang menjadi responden pernah merasakan hubungan intim dan berciuman dengan sesama pria sebelum menjadi gay.
Dari temuan tersebut, diduga homoseksualitas dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk air liur.
Joseph Tritha, pimpinan studi itu mengatakan “dari semua kondisi (yang dapat menular) yang pernah saya pelajari, sejauh ini (homoseksualitas) adalah yang paling menular.”
“Tingkat kemungkinan tertular adalah 100 persen. (Jika Anda) melakukan aktifitas homoseksual, bisa dipastikan Anda akan terkena ‘The Gay’ (istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini,” ungkap Tritha.
Pendapat terkait perilaku gay juga disebutkan oleh tim medis dari Harvard yang menyebutkan bahwa homoseksual adalah hal yang dapat menular.
“Seperti kata orang, kebahagiaan adalah hal yang menular. Saraf cermin akan aktif ketika kita melihat orang lain melakukan sesuatu. Jika mereka tersenyum, kita juga akan tersenyum balik,” kata psikolog Jean Bennett.
“Penting bagi Anda berada pada tempat yang positif, di sekitar orang yang bahagia dan batasi diri Anda dari hal yang negatif. Jika ada yang ingin menjadi gay, bergaullah dengan pria-pria gay. Percayalah, maka Anda akan tertular,” ujarnya mengingatkan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)