Jakarta – Kesadaran akan bahayanya soft drink atau minuman ringan sudah mulai terbentuk di sekitar kita. Namun kesegaran minuman jenis ini, terutama di saat udara panas, membuat orang tetap saja meminumnya dan melupakan banyaknya kalori yang mengalir ke dalam tubuh.
Anda patut mewaspadai minuman ringan yang hanya memberikan nikmat sesaat. Untuk memahami apa saja dampak buruk minuman ringan bagi tubuh, tak ada salahnya menyimak penjelasan yang dilansir dari Tempo, Jumat (26/5/2017) berikut ini:
1. Meningkatkan risiko diabetes
Kandungan gula yang tinggi membuat minuman ringan bisa menjadi penyebab diabetes. Menurut sebuah penelitian, konsumsi minuman ringan telah menyebabkan 130 ribu orang terserang diabetes setiap tahunnya.
2. Meningkatkan risiko kanker
Menenggak dua kemasan minuman ringan dalam seminggu bisa meningkatkan produksi insulin dalam tubuh dan menggandakan risiko terkena kanker pankreas. Perempuan yang senang minuman ringan berisiko lebih besar terserang kanker payudara karena zat pewarna yang digunakan mengandung karsinogen.
3. Membuat lebih agresif
Menurut sebuah penelitian dari Universitas Vermont di Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan yang berlebihan di kalangan remaja membuat mereka lebih agresif dan kasar.
4. Merusak gigi dan gusi
Sekaleng cola mengandung setidaknya 8 sendok teh gula sehingga menambah risiko kerusakan gigi dan gusi. Bukan hanya itu, terlalu banyak minum cola akan membuat warna gigi menguning atau bahkan coklat.
5. Menyebabkan obesitas
Salah satu dampak terburuk minuman ringan adalah menyebabkan obesitas di kalangan remaja, terutama akibat kandungan gulanya yang sangat tinggi.
6. Meningkatkan risiko sakit jantung
Kandungan gula minuman ringan menyebabkan lemak menumpuk dalam tubuh, termasuk di sekitar jantung sehingga kesehatan organ vital ini menjadi taruhannya.
Baca juga: Berikut Manfaat Mandi Pagi dengan Air Dingin
7. Mempercepat penuaan
Menurut para peneliti di Amerika Serikat, menenggak terlalu banyak minuman ringan dengan kandungan gula yang tinggi akan menyebabkan perubahan DNA dalam tubuh sehingga mempercepat proses penuaan. (Yayan – www.harianindo.com)