Jakarta – 2 Bom yang meledak di kawasan Kampung Melayu membuat Inggris lakukan respon dengan memberikan travel advice untuk warganya bila ke Indonesia.
Travel advice itu dikeluarkan Inggris dalam situsnya gov.uk tertanggal 24 Mei 2017, hari yang sama saat bom di Kampung Melayu terjadi.
“Ada laporan ada bom meledak di terminal bus Kampung Melayu di Jakarta Timur pada 24 Mei 2017. Anda harus menghindari wilayah ini,” demikian dituliskan Kemlu Inggris dalam situs gov.uk yang dikutip, Kamis (25/5/2017).
“FCO (Foreign and Commonwealth Office/Kemlu) terus menasihati bahwa ancaman teroris masih tinggi di Indonesia. Anda harus waspada, jaga diri selalu dan ikuti petunjuk dari otoritas lokal,” demikian dituliskan Inggris.
Inggris sendiri kini menetapkan status keamanan ‘kritis’ untuk seluruh wilayahnya. Level ini merupakan level tertinggi, yang berarti ‘serangan diperkirakan terjadi segera’.
Status ‘kritis’ adalah respon terkait ledakan bom di luar Manchester Arena usai konser Ariana Grande pada Selasa 23 Mei 2017 yang mengakibatnya sedikitnya 22 orang tewas. Pada hari Rabu 24 Mei 2017, seorang pria ditangkap di dekat Istana Buckingham, London, saat Inggris sedang memberlakukan level ancaman ‘kritis’, tertinggi dari semua level. Pria ini terlihat menenteng pisau besar, di lokasi yang akan dilalui Ratu Inggris Elizabeth II.
Level ‘kritis’ sebelumnya hanya pernah diberlakukan dua kali oleh Inggris. Pertama pada 10 Agustus 2006 — selama 3 hari, setelah polisi membongkar rencana aksi teror dalam penerbangan antarbenua. Rencana yang dimaksud adalah rencana teroris untuk meledakkan peledak cair yang disamarkan sebagai minuman bersoda, yang disusupkan ke dalam penerbangan rute Inggris menuju AS dan Kanada. Kedua, level ‘kritis’ diberlakukan pada 30 Juni 2007 saat pihak dinas intelijen Inggris membongkar rencana pengeboman sebuah tempat hiburan malam di Haymarket, London.
Dengan penerapan level ancaman tertinggi ini, Inggris juga menurunkan tentara untuk menjaga jalanan kota London serta kota-kota lainnya. Tentara akan dikerahkan untuk menjaga lokasi vital, termasuk Istana Buckingham, kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street, Istana Westminster dan berbagai kedutaan asing. (Edy – www.harianindo.com)