Jakarta – Seorang jurnalis bernama Matthew Caruana Galizia tiba-tiba tidak dapat masuk ke akun Facebook-nya setelah dirinya mengunggah sebuah berita terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat.
Galizia merupakan bagian tim dari jurnalis yang menyebarkan informasi terkait bocoran Panama Papers pada tahun lalu.
Informasi yang ditulis Galizia pada akun Facebooknya tersebut hanya beberapa minggu sebelum Malta melakukan pemilihan umumnya pada bulan Juni mendatang. Galizia beralasan, ia menulis lewat akun Facebook karena ingin menjangkau khalayak lebih lebih luas dan mendapat respon yang baik.
Namun demikian, Perdana Menteri Muscat menilai artikel yang diunggah Galizia merupakan fitnah terhadapnya dan mengancam akan menuntutnya.
The Guardian melaporkan, pada Selasa (16/5/2017) lalu Galizia tidak dapat lagi mengakses akun Facebooknya. Belum diketahi apakah hal ini berhubungan dengan unggahan artikelnya yang menyerang Perdana Menteri Joseph Muscat.
Menurut Juru Bicara Facebook, pihaknya telah melakukan investigasi dan berdiskusi dengan Galizia terkait hal ini sehingga Facebook berjanji akan ‘menghidupkan kembali’ akun milik Galizia dan memungkinkan dirinya untuk mengunggah artikel yang diinginkannya.
Insiden pemblokiran ini kemudian menimbulkan kekhawatiran terkait Facebook yang sedang berusaha memperhalus konten miliknya. Galizia menilai, insiden tersebut memberikannya pelajaran sebab membuatnya menyadari pelumpuhan dan hukum blokir tersebut juga berdampak pada seorang jurnalis.
(samsul arifin – www.harianindo.com)