Jakarta – Setelah beberapa saat beredar kabar bahwa ada bentrokan antara warga Dayak yang mengikuti kegiatan Gawai Dayak dengan massa pendemo di Pontianak, Kalimantan Barat, polisi kemudian menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar.
“Hasil evaluasi, situasi Pontianak hari ini aman terkendali. Tidak ada insiden yang cukup berarti,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2017).
Menurut penjelasan Rikwanto, sejumlah video yang beredar di media sosial yang menyebutkan adanya bentrokan antar dua kekuatan massa adalah tidak benar alias hoax karena video tersebut adalah peristiwa tahun 2015 lalu.
Seperti diketahui, pada sabtu kemain memang ada kegiatan Gawai Dayak di Pontianak dan ada kegiatan lain yakni sekelompok massa yang menuntut Polda Kalimantan Barat untuk segera menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Selama pawai diisi dengan tarian, ada laki-laki dan perempuan dengan menggunakan pakaian adat. Setelah pawai mereka membubarkan diri,” jelas Rikwanto.
“Jadi tidak benar bahwa ada ketegangan antara dua kelompok yang berhadapan lalu ada penyekatan dari Polri-TNI. Yang benar, kedua kelompok tidak pernah saling berhadapan. Dan yang terjadi ada sempalan salah satu kelompok masuk Jl Gajah Mada dan dihadang oleh Polri dan TNI sehingga mereka kembali,” tambahnya.
“Jadi kedua kelompok tidak bertemu apalagi berhadapan disekat TNI-Polri,” tandasnya.
Rikwanto lantas mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan penyebaran berita-berita bohong di media sosial yang tujuannya untuk membuat keadaan tidak kondusif.
“Jangan terpengaruh dengan berita di medsos dan lain-lain yang tidak jelas seperti video, gambar, SMS yang menggambarkan seolah-olah situasi Pontianak tidak aman. Banyak beredar video hoax yang mana kejadiannya itu sudah beberapa tahun lalu,” pungkasnya.
samsul arifin – www.harianindo.com)