Jakarta – Mangkirnya Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan chat berkonten pornografi beberapa waktu ke belakang ini menimbulkan sentimen negatif kepada sang habib. Polisi bahkan akan menjemput paksa Rizieq karena beberapa kali mangkir dari panggilan.

Habib Rizieq
Raja Juli Antoni selaku Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan, terdapat kemungkinan jika Rizieq, yang saat ini berada di Arab Saudi, sengaja menunggu untuk dijemput paksa polisi.
“Agar dia bisa membangun image baru bahwa dia dizalimi,” kata Toni saat dihubungi, Kamis (18/5/2017).
Toni berpendapat, Rizieq seharusnya bersikap kooperatif dan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Sehingga, tidak menambahkan image negatif kepada Rizieq.
“Kaidahnya sederhana saja, berani karena benar, takut karena salah. Jangan salahkan publik menghakimi Rizieq sebelum keputusan pengadilan, karena dia takut untuk mengikuti proses hukum,” lanjut Toni.
Dengan demikian, juru bicara timses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 ini pun mengimbau agar Rizieq menaati proses hukum.
Baca juga: Antarini Malik Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus E-KTP
“Dipanggil polisi datang saja. Klarifikasi juga ke publik kalau dia tidak merasa salah,” pungkas Toni. (Yayan – www.harianindo.com)