Jakarta – Jelang bulan Ramadhan, problem pencernaan seringkali bermunculan, termasuk Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit tersebut disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.
GERD memperlihatkan beberapa gejala seperti mual atau kembung (paling umum), sering bersendawa, nyeri dada, flu, asma, gigi berlubang, hingga batuk yang berkepanjangan.
“Sering batuk baik saat bangun tidur, saat makan, atau tidur malam; dan kambuh lagi meski telah diobati disertai dengan meriang adalah tanda GERD,” ungkap dr. Hardianto Setiawan, SpPD dalam temu media di Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Selasa (16/5/2017).
Tak hanya batuk berkepanjangan, salah satu gejala yang sering disalahartikan adalah nyeri dada. Tidak jarang, orang menganggap gejala ini adalah pertanda penyakit jantung.
Dengan demikian, perlu adanya tindakan sederhana untuk memastikan apakah nyeri dada yang dirasakan adalah GERD atau penyakit jantung.
“Bila merasakannya nyeri dada, cobalah minum air hangat dan tunggu sekitar sepuluh menit. Jika sudah tak terasa, itu berarti GERD,” terangnya.
Baca juga: Waspadai Obat Pelangsing Karena Bisa Merusak Paru-Paru
Hindarilah kebiasaan merokok yang memicu kerusakan selaput lendir, dan mengonsumsi makanan yang dapat memicu peningkatan asam seperti coklat,soda, kopi, dan lain-lain. (Yayan – www.harianindo.com)