Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan mendapat elektabilitas lebih tinggi daripada Joko Widodo. Hal tersebut diungkapkan salah satu survei belum lama ini.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menjelaskan, peningkatan elektabilitas tersebut bukan terjadi karena kemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. “Jadi soal Pilgub DKI hanya salah satu faktor saja,” kata Sodik, di Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Menurut Sodik, lebih tingginya elektabilitas Prabowo di atas Jokowi juga dipengaruhi oleh performa Jokowi sebagai presiden saat ini. Menurutnya terdapat kepemimpinan Jokowi yang dianggap lemah oleh masyarakat.
“Saya pikir layak elektabilitas Prabowo lebih tinggi dari Jokowi. Pertama, performance kinerja Jokowi yang buruk dalam beberapa sektor, dan terutama kepemimpinan Jokowi yang lemah atau dalam menangani berbagai persoalan bangsa,” ujar Sodik.
Selain itu, Sodik menilai masyarakat banyak yang melihat sikap-sikap kenegarawanan Prabowo dalam beberapa masalah. Salah satunya saat bertemu dengan Jokowi di saat situasi tengah panas.
Baca juga: Amien Rais Tantang Luhut Adu Data Soal Reklamasi
“Ya, pandangan, sikap kenegarawanan dan jiwa besar Prabowo dalam berbagai masalah,” kata Sodik.
Sebelumnya, survei Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) menyebut popularitas dan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, meningkat. Posisi Prabowo bahkan mengalahkan Jokowi.
Jokowi berada di posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 31,24 persen. Sementara Prabowo di posisi pertama dengan suara 35,16 persen. Survei Pemilihan Presiden 2019 dilakukan NCID pada periode April-Mei 2017. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)