Jakarta – Deodoran menjadi salah satu kebutuhan bagi sebagian besar orangn guna melindungi ketiak agar tetap kering dan tidak mengeluarkan aroma tidak sedap.
Sayangnya, sejumlah Deodoran yang dijual di pasaran ternyata mengandung alumunium, sebuah zat yang sangat keras jika diterapkan ke kulit. Sifatnya yang melembabkan ternyata dapat mengakibatkan permukaan kulit sulit bernafas.
Hal ini diungkapkan Emma Dowling, pakar kosmetik dari Organic Index.
“Kita benar-benar perlu berkeringat, keringat yang berbau bukan berasal dari tubuh melainkan berasal dari bakteri, dan senyawa aluminium tidak membiarkan kulit berkeringat.”, katanya, Jumat (5/5/2017).
Parahnya, bahan alumunium yang terkandung dalam deodoran ternyata sama dengan produk minyak bumi yang banyak menyebakan kerusakan hutan di Amerika Selatan.
Menurut Emma, jika diberikan terus menerus terhadap kulit, hal ini ini tak baik karena mengingat zat alumunium dapat menghalangi kulit untuk berkeringat. Padahal sebenarnya kulit ketiak membutuhkan keringat untuk metabolisme.
Survei yang dilakukan tahun 2015 oleh Aktivis lingkungan non-profit Amerika, mengungkapkan bahwa rata-rata wanita menerapkan 168 bahan kimia ke wajah dan tubuh mereka setiap hari dalam bentuk kosmetik, parfum dan produk perawatan pribadi.
Baca juga: Penelitian, Pria Disarankan Tidak Memakai Deodorant Saat Ingin Bercinta
“Kami bukan membuat orang takut akan bahan kimia, tapi meringankan beban beracun itu. Ini hanya tentang mengetahui apa yang ada dalam produk Anda,“ tutur Dowling. (Rere – www.harianindo.com)