Amsterdam – Aksi simpati warga negara Indonesia terhadap vonis dua tahun penjara yang diberikan hakim kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai melanda di berbagai belahan dunia, seperti Asia, Australi, Eropa, dan Amerika.
Khusus di negara Belanda sendiri, aksi simpati dilakukan di empat kota besar di Belanda, yaitu Amsterdam, Groningen, Den Haag, dan Utrecht.
Untuk di Amsterdam, awalnya warga akan berkumpul di Dam-Rak, dengan menyalakan lilin. Namun Wali Kota Amsterdam Eberhard Van der Laan yang juga menaruh simpati terhdap aksi dari para WNI ini justru memberikan ijin untuk menempati areal di Museumplein, Amsterdam, karena di sana tempatnya lebih luas.
Museumplein atau Museum Square sendiri merupakan area terbuka luas yang ditempati oleh beberapa museum dan bangunan penting di Amsterdam, seperti Museum Van Gogh, Steidelijk, dan Rijkmuseum. Di sana juga terdapat banyak patung-patung yang menjadikan tempat ini menjadi salah satu tujuam para wisatawan bila berkunjung ke Amsterdam.
Para WNI dengan berpakaian serba hitam sebagai tanda berduka atas meninggalnya keadilan di Indonesia terkait kasus Ahok.
“Ini sebagai simbol berkabung atas matinya keadilan dalam vonis penjara Ahok. Tidak adil, karena diboncengi politik,” ungkap seorang peserta aksi yang tergabung dalam Jaringan Ahok-Djarot Internasional.
“Kalau murni kasus hukum Ahok pasti bebas,” ungkap Densi Bura, warga Indonesia yang menetap di Haarlem, dan ambil bagian dalam aksi di Amsterdam ini.
Pasca vonis terhadap Ahok, Belanda menjadi salah satu negara yang memberikan sorota terhadp keputusan hakim tersebut.
Melalui Majelis Rendah (Tweede Kamer) Belanda, Negeri Kincir Angin ini bahkan mendesak agar kepada Menteri Luar Negeri, Bert Koenders untuk memberikan permohonan kepada Pemerintah Indonesia agar membebaskan Ahok.
(samsul arifin – www.harianindo.com)