Jakarta – Masalah agama tidak hanya terjadi di Indonesia beberapa waktu belakangan ini. Masalah yang sama juga ternyata terjadi di Kopenhagen, Denmark, yang dikenal cukup demokratis.
Seorang imam bernama Mundhir Abdallah harus berurusan dengan pihak yang berwajib setelah dilaporkan ke polisi lantaran sebuah rekaman video yang tersebar di YouTube memperlihatkan bagaimana Mundhir menyerukan untuk berperang dan membunuh kaum Yahudi dalam khotbah Jumat.
Mundhir Abdallah menyampaikan hadits yang dinilai menyerang umat Yahudi. Dia menterjemahkan hadits tersebut dengan “hari Kiamat tidak akan datang kecuali Muslim berperang melawan Yahudi … dan Muslim membunuh mereka”.
Apa yang disampaikan oleh Mundhir Abdallah ini kemudian direspon oleh pemuka komunitas Yahudi sebagai ancaman terhadap jiwa mereka.
Video khotbah Jumat ini diunggah ke YouTube dan Facebook oleh Majis Al-Faruq pada hari Minggu (07/05/2017), namun khotbah tersebut dilaporkan disampaikan pada 31 Maret 2017 lalu.
Oleh lembaga Middle East Media Research Institute (MEMRI) yang berkantor di Washington, Amerika Serikat, sebagian khotbah yang berdurasi 30 menit tersebut lantas diterjemahkan.
Dalam khotbahnya Abdallah menyampaikan bahwa tidak lama lagi akan ada kekhalifahan, negara yang diatur berdasarkan hukum Islam, yang akan menyerukan jihad, menyatukan seluruh umat Islam dan membebaskan Masjid al-Aqsa di Jerusalem dari tangan Zionis.
Terkait khotbah tersebut, pemuka masyarakat Yahudi di Denmark, Dan Rosenberg, seperti dimuat dalam surat kabar Politiken mengatakan, “Kami khawatir ini akan diterjemahkan sebagai seruan untuk melancarkan kekerasan dan teror terhadap orang-orang Yahudi.”
Hal bernada sama juga disampaikan oleh Menteri Imigrasi dan Integrasi Inger Stojberg yang mengkhawatirkan hal ini menjadi ancaman bagi demokrasi.
“Ini jelas-jelas tak masuk akal, tidak demokratis dan sangat buruk,” kata Inger Stojberg di Facebook.
“Kita perlu kebijakan yang tegas dan konsisten. Ini tak bisa diterima,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)