Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo marah terkait beredarnya video seorang pendukung Ahok yang berorasi di atas mobil komando pada Selasa (9/5/2017) malam setelah hakim menjatuhkan vonis duia tahun penjara bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan memerintahkan penahanan terhadap Ahok.
Saat itu, para pendukung Ahok langsung memenuhi jalanan di depan Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, tempat Ahok ditahan pada saat itu untuk menuntut agar Ahok dibebaskan karena tidak layak seorang Ahok harus ditahan di dalam penjara.
Seorang wanita berinisial VKL lantas naik ke mobil komando untuk berorasi. Dalam orasinya, VKL justru menuding Jokowi yang menyebabkan Ahok harus dipenjara.
“Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY…..,” kata sang orator dengan menggunakan pengeras suara.
Belum sempat wanita ini menyelesaikan orasinya, mederator langsung mengambil alih dengan meneriakkan “Bebaskan Ahok”.
Video orasi dari VKL ini lantas tersebar luas di media sosial dan sempat menjadi viral.
Mendagri lantas langsung menyurati VKL dan memintanya untuk memberikan konfirmasi dan meminta maaf atas tudingannya yang bernada provokatif tersebut dalam waktu satu minggu.
“Saya segera mengirim surat kepada dia. Dalam waktu satu minggu, dia harus menjelaskan, mengklarifikasi apa maksud pernyataan terbukanya itu,” ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (11/10/2017).
“Jika dalam satu minggu tidak mengklarifikasi dan meminta maaf di media massa nasional, saya sebagai warga negara, pembantu Presiden dan Mendagri, akan melapor ke polisi,” tegas Tjahjo.
(samsul arifin – www.harianindo.com)