Jakarta – Seorang wanita di New York, Amerika Serikat, memutuskan untuk pensiun dini di usia 28 tahun dengan saldo di tabungan yang telah mencapai USD 2 juta atau sekitar Rp 26,6 miliar.
Tentu saja Anda akan berpikir bagaimana mungkin seorang pegawai biasa bisa memutuskan untuk berhenti bekerja di usia yang masih sangat produktif dengan tabungan yang telah mencapai puluhan miliar itu? Bagaimana bisa ia mendapatkan tabungan sebesar itu di usia muda?
Seperti halnya anak muda lainnya, JP Livingston, juga tetap bergaul dengan gemerlap kota New York, namun bedanya, sejak lulus kuliah JP telah bekerja di sebuah firma dengan posisi yang lumayan bagus.
Selain itu, JP begitu teliti dalam mengatur keuangannya dengan hanya menggunakan 30 persen dari pendapatannya dan menabung 70 persennya. Sehingga tidak heran bila di usia muda JP telah memiliki tabungan yang begitu besar.
JP memutuskan pensiun bukan berarti setelahnya tidak bekerja sama sekali, namun ia memutuskan bekerja di bidang di mana penghasilan bukan jadi masalah.
“Jika kamu ingin bekerja pada karier tradisional, kamu bisa, tapi kamu tidak harus. Pensiun dini adalah kata yang aku pilih untuk meraih masa depanku (yang aku pikirkan) pada saat SMP dan SMA,” ungkap JP kepada Business Insider.
Lantas apa kunci sukses JP bisa menabung di usia muda:
1. Ketahui Pengeluaran Terbesar Anda dan Kurangi
Anda perlu menganalisa dan mencari tahu pada apa yang selama ini menjadi sumber pengeluaran terbesar. Jika bisa, kurangi pengeluaran itu sehingga Anda bisa hemat dan menabung. Biasanya pengeluaran terbesar jatuh pada sewa atau cicil rumah, transportasi, dan makanan.
2. Beli Furnitur Bekas
Berhemat bukan berarti tidak boleh membeli. JP lebih memilih membeli barang dengan harga murah. namun mencari yang harganya murah. Ketika dia ingin membeli mebel, dipilihlah yang bekas tapi masih berkualitas. Selain itu, jual saja barang-barang Anda yang sudah tidak terpakai untuk menambah tabungan.
3. Pikirkan Setiap Pengeluaran Berdasarkan Jam Kerja
Misalnya bila Anda mempunyai penghasilan sebesar Rp 50 ribu per jam dan Anda ingin membeli makanan seharga Rp 200 ribu, maka itu berarti makanan tersebut setara dengan empat jam Anda bekerja. Dengan demikian diharapkan Anda dapat lebih hemat.
(samsul arifin – www.harianindo.com)