Jakarta – Habib Rizieq Shihab selaku Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) diberitakan mengalami kejadian tidak mengenakkan saat hampir dibunuh oleh penembak jitu atau sniper di kediamannya di Megamendung, Bogor. Beruntung, peluru sniper itu meleset sehingga Habib Rizieq selamat dari maut.

Habib Rizieq
Rizieq pun mengklaim jika bukti penembakan itu ada di pendopo miliknya di Megamendung.
Namun, terdapat banyak kejanggalan penembakan Habib Rizieq. Terlebih, pria yang saat ini menjadi tersangka atas kasus penodaan Pancasila di Polda Jawa Barat tersebut sudah berada di Saudi Arabia dengan dalih mengungsi.
Berikut ini lima kejanggalan terkait penembakan itu seperti dilansir dari JawaPos.com, Sabtu (29/4/2017):
1. Bidikan Sniper Meleset
Peneror pria yang kerap mengenakan gamis warna putih itu diduga seorang sniper. Namun, anehnya tembakan sniper tersebut disebut meleset. Padahal seorang penembak masuk kualifikasi sniper atau penembak jitu tentu memiliki jam terbang menembak tepat sasaran yang tinggi. Tidak semudah itu untuk meleset.
Tapi nyatanya, Habib Rizieq terlepas dari bidikan. Seolah-olah pelaku yang menembak adalah orang amatiran, padahal tak sembarangan penembak bisa menjadi sniper.
“Habib Rizieq tinggalkan tanah air, gara-gara ditembak sniper. Kalau nggak salah (penembakan), Selasa (25/4/2017). Untungnya meleset, kena pendopo,” ungkap Sambo, Jumat (28/4/2017).
2. Tak Melapor ke Polisi
Meski mendapat aksi teror, Habib Rizieq malah enggan melaporkannya ke polisi. Padahal secara tegas, polisi menyarankan membuat laporan. Tujuan, agar kepolisian bisa mengusut kasus itu.
Polisi tidak bisa bergerak karena penyidik akan bekerja berdasarkan laporan yang dibuat masyarakat. Kalau tak ada laporan, maka insiden penembakan itu tak bisa diselidiki.
3. Dalih Mengungsi Padahal Hendak Diperiksa
Habib Rizieq Shihab kini berada di Saudi Arabia. Disebutkan dia sengaja ke sana karena sudah merasa tak aman. Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo mengatakan akibat teror tersebut, Habib Rizieq pun memutuskan memboyong keluargaanya ke luar negeri.
Sementara, diketahui Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, mereka bakal memanggil kembali Habib Rizieq Shihab pada 2 atau 3 Mei.
“Kalau enggak 2 Mei atau 3 Mei ya. Yang pasti tidak tanggal satu karena Hari Buruh,” terang mantan Kapolda Jawa Barat tersebut.
4. Tak Ada Bukti Kuat Penembakan
Penembakan yang dikabarkan dilakukan di pendopo Habib Rizieq hingga kini belum terbukti. Pasalnya pihak Habib Rizieq tak juga melaporkan kejadian itu ke polisi. Tidak ada yang bisa membuktikan penembakan itu, baik dari bagian mana pendopo yang ditembak, sampai proyektil peluru, dan bekas-bekas penembakan.
Kabar penembakan Habib Riziew hanya disampaikan ke Komnas HAM. Itu tidak wajar karena kalau ingin kasus itu diusut, sebaiknya kubu Habib Rizieq melapor ke polisi.
5. Mengaku Mengungsi, Padahal Menjalankan Umrah
Akibat aksi teror yang dialami Habib Rizieq di pendoponya, kini dia tengah berada di Tanah Suci untuk mengamankan diri. Hal ini disebutkan oleh Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo saat melaporkan kejadian itu ke Komnas HAM.
Namun, pernyataan itu dibantah Sugito Atmo Prawiro selaku kuasa hukum Rizieq. Dia menyebutkan kliennya sedang di Saudi Arabia untuk ibadah. (Yayan – www.harianindo.com)