Jakarta – Salah satu buzzer Ahok-Djarot di Twitter, @GunRomli, membuat heboh dengan cuitannya. Begini bunyinya, “Jalan simpang susun Semanggi sudah tersambung tadi malam, kalau namanya jd Bunderan Tjahja Purnama bagus kayaknya hahahaha.”

Jokowi dan Ahok
Bukannya tanpa dasar, GunRomli mengusulkan nama Simpang Susun Semanggi dengan nama Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Simpang Susun Semanggi dianggapnya sebagai bukti kecerdasan Ahok. Mengapa demikian?
Sebelum GunRomli mengutarakan idenya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Ahok dan jajarannya. Pujian tersebut dilontarkan Jokowi karena Ahok dan jajarannya dinilai cerdas mencari sumber pendanaan pembangunan Simpang Susun Semanggi alias Semanggi Interchange.
Proyek yang dilaksanakan untuk mengurai kemacetan di Jembatan Semanggi, yang merupakan pertemuan banyak kendaraan, tidak dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ibu Kota.
Hal itu berarti, infrastruktur yang dibangun untuk kepentingan rakyat, sedikit pun tak menggunakan uang rakyat. Ahok menggunakan Peraturan Gubernur DKI Jakarta, yang memberi syarat kepada sebuah perusahaan swasta untuk membiayai proyek tersebut sebagai kompensasi kenaikan koefisien luas bangunan (KLB) atas pembangunan konstruksi mereka di Jakarta.
Baca juga: Sebelum Dilantik Anies Minta Ahok Tangguhkan Penggusuran
“Pembiayaan yang dikeluarkan untuk proyek ini sangat efisien, murah juga. Saya dengar dari Pak Gubernur DKI, nilainya Rp 360 miliar. Saya juga mengacungkan jempol pada cara-cara kerja cepat PT Wika yang menyelesaikan proyek,” ujar sang Presiden. (Yayan – www.harianindo.com)