Jakarta – Baru-baru ini, seorang pria berinisial YO (32) membuat pengakuan kepada pihak kepolisian bahwa dirinya diculik oleh orang tak dikenal guna mengikuti pelatihan kelompok teroris. Pengakuan dari YO tersebut disampaikannya ke anggota Mapolres Jakarta Barat pada Rabu (26/4/2017) sekira pukul 04.00 WIB.
“Yang bersangkutan mengatakan dia diculik, kemudian mengikuti pelatihan di Salatiga,” ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Martinus mengungkapkan bahwa YO datang dalam kondisi kelelahan dan kelaparan. Pada Kamis pagi, YO baru bisa diajak bicara dan dimintai keterangan. Menurut Martinus, YO mengaku didatangi oleh empat orang yang tak dikenal dari dalam mobil pada (18/4/2017) petang.
Awal mulanya, orang didalam mobil tersebut menanyakan alamat dan meminta YO untuk mengantarnya. Akan tetapi, mobil tersebut justru mengarah ke tempat lain sehingga YO protes. Kemudian dia diberi minuman dan tidak sadarkan diri. Ketika sadar, YO ditutup matanya dan dibawa ke sebuah tempat sepi ke arah hutan.
“Di sana ia melihat dan disuruh ikut latihan menembak menggunakan senjata panjang,” kata Martinus.
Menurut pengakuan YO, disana dirinya melihat sekitar puluhan orang berkumpul. Kegiatan di lokasi tersebut meliputi latihan menembak menggunakan senjata laras panjang secara bergantian. Bahkan, mereka juga latihan bongkar pasang senjata dan juga merakit bom.
Martinus melanjutkan bahwa YO mengaku melihat foto para pelaku bom dari peristiwa bom Bali hingga bom JW Marriot, beserta dengan foto eksekutornya. Kegiatan tersebut dimulai setiap pagi hari, diawali dengan shalat Subuh. YO mengaku ada doktrin jihad yang berisi kebencian pada agama dan etnis tertentu, serta polisi.
Baca Juga : 2 Pria Asal Afganistan Kepergok Tawarkan Jasa Kenikmatan
Akan tetapi, YO memutuskan untuk melarikan diri usai diantar oleh seorang guru ke tempat pemberhentian bus dan naik bus ke Jakarta.
“Turun di depan Hotel Peninsula, kemudian karena linglung maka ia diarahkan ke kantor Polisi,” kata Martinus.
(bimbim – www.harianindo.com)