Jakarta – Pilkada DKI 2017 telah dilangsungkan. Kini beberapa lembaga survei pun melakukan quick count (QC). Lembag-lembaga tersebut adalah PollMark Indonesia, LSI, SMRC, dan Indikator. Keempatnya memberikan hasil sama. Yakni, Anies-Sandi berada di posisi teratas.

Anies-Sandi
Hasil PollMark Indonesia menyatakan paslon momor urut ketiga, Anies-Sandi, memperoleh 52,3 persen suara. Pasangan Ahok-Djarot mengantongi 47,69 persen suara .
LSI menempatkan Anies-Sandi 53,26 persen dan Ahok-Djarot 46,74 persen. SMRC 60,91 persen unttuk Anies-Sandi dan 30,09 persen pasangan Ahok-Djarot.
Indikator 61,36 persen untuk Anies-Sandi, dan Ahok-Djarot 38,64 persen. Perolehan data ini diperoleh deari sekitar tiga persen data yang masuk.
Dua peneliti dari Indikator dan PollMark Indonesia sangat yakin bahwa hasil hitung cepat tersebut tidak bakal berbeda jauh dengan real count (RC). Alasannya, mereka mengambil data dari formulir C1 di seluruh TPS.
“Saya percaya hasil QC tidak bakal jauh dengan RC KPU. Sebab, data diambil dari TPS,” kata Rizka pada Rabu (19/4/2017).
Dia menyebutkan, hasil QC masing-masing lembaga bisa saja berbeda jauh dengan RC KPU tergantung berbagai metode yang digunakan.
Sementara itu, Direktur Operasional PollMark Indonesia Maikal Febriant mengungkapkan, jika hasilnya berbeda jauh, kredibilitas lembaga survei bakal dipertaruhkan. Karena itu, pihaknya meminta beberapa lembaga survei memberikan data sebenarnya.
“Kalau saya katakan antara QC dan RC itu bedanya satu persen. Semakin banyak sampel TPS yang diambil, datanya kian akurat. Di PollMark kami mengambil sampel lebih dari 500 TPS di Jakarta,” terangnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)