Jakarta – Pada (19/4/2017) hari ini, sejumlah ormas akan menggelar Tamasya Al Maidah. Aksi tersebut dinilai sebagai salah satu cara kubu pasangan calon Anies Baswedan – Sandiaga Uno untuk menutupi rasa khawatir dan takut kalah.
Hal tersebut, sebagaimana yagn disampaikan oleh pengamat politik senior Universitas Indonesia Arbi Sanit, di Jakarta, pada Selasa (18/4/2017). Ia menilai aksi dalam mengerahkan massa ke tempat pemungutan suara (TPS) tersebut bisa berpotensi mengintimidasi. Hal tersebut dinilai sebagai senjata politik kreasi baru guna menjatuhkan pendukung lawan.
“Ini dirancang untuk mengganggu ketenangan pemilihan,” kata Arbi.
Arbi melanjutkan bahwa gerakan tersebut akan dimanfaatkan oleh pasangan Anies–Sandi, lantaran mereka sadar tidak memiliki latar belakang dan pengalaman dalam memimpin sebuah daerah. Oleh sebab itu, dia yakin, paslon nomor tiga tersebut khawatir tidak mendapat dukungan dari para warga Jakarta lantaran masih belum berpengalaman, terlebih lagi Anies pernah diberhentikan sebagai menteri.
“Anies ini tampak tak siap dengan kekalahan, maka itu kubunya main isu agama. Orang ini nafsunya besar, padahal tenaganya kurang,” ujar Arbi.
Baca Juga : Ahok Menggunakan Hak Pilihnya di TPS 54 Pantai Mutiara Indah
Menurut Arbi, bentuk tak siap kalah Anies tersebut, juga terlihat dari berbagai usaha dalam menyerang lawan politiknya secara masif. Bahkan hingga menyerang karakter pasangan calon yang menjadi pesaingnya.
(Tita Yanuantari – www.harianindo.com)