Jakarta – Belakangan ini, muncul sebuah tudingan tentang pendistribusian sembako kepada warga yang dilakukan oleh kubu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Tudingan tersebut dilayangkan oleh kubu pesaingnya yakni, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Isu sembako di minggu tenang tersebut dinilai adalah salah satu bentuk upaya dari kubu Anies guna menutupi isu Jakarta Bersyariah yang diusung oleh kelompok pendukung paslon nomor tiga tersebut.
“Bisa saja ini memang untuk menutupi itu. Sangat mungkin ini dilakukan karena segala macam cara pasti akan dilakukan demi meraup simpati dan kemenangan,” kata juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot Raja Juli Antoni saat dihubungi, Senin (17/4/2017).
Selain itu, kata Antoni, selama ini sudah banyak usaha yang dilakukan guna mendiskreditkan Ahok-Djarot termasuk tentang isu yang berkaitan dengan agama. Antoni memberi contoh, adanya surat edaran palsu yang berisi tentang akan adanya pembagian uang ketika peresmian masjid raya lalu.
“Ini kan bohong dan selalu saja ada cara menutup-nutupinya,” kata Antoni.
Oleh karena itu, Sekjen PSI tersebut menyerahkan sepenuhnya kasus bagi-bagi sembako ini kepada aparat hukum yang berwajib dan terkait kemungkinan pelanggaran dalam kasus ini. Terkait banyaknya pendistribusian sembako murah dan cuma-cuma, Antoni menjelaskan bahwa Ahok dan Djarot adalah tokoh yang rekam jejaknya sudah teruji.
Sepanjang karir politiknya, Ahok-Djarot diklaim tidak pernah menggunakan cara yang serupa. Antoni juga sangat mendukung penuh untuk mengusut kasus ini agar selama masa tenang tidak terjadi adanya fitnah yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Survey Indikator : Anies Memiliki Kesan Santun dan Ganteng
“Karena bisa jadi ini bukan dari tim kami dan bisa jadi oknum yang dibuat-buat,” kata Antoni.
“Silakan cek, bahkan Pak Ahok yang menentang mobilisasi politik seperti ini di Belitung dulu. Di putaran pertama Pilkada Jakarta ini juga kan tidak ada hal itu,” kata Antoni.
“Silakan saja diproses biar ketahuan juga siapa di belakangnya,” ujar Antoni menutup.
(bimbim – www.harianindo.com)