Jakarta – Apabila Anda sering merasakan rasa yang tidak nyaman di perut setiap kali makan, bisa jadi hal tersebut merupakan pertanda jika usus Anda bocor.
Gejala dari kebocoran usus ,ungkin tidak terlalu kentara terlihat, namun terdapat beberapa tanda yang bisa jadi peringatan bagi Anda, seperti yang diutarakan oleh David Edelberg, MD, medical director dari WholeHealth Chicago di Amerika Serikat.
Berikut ini beberapa tandanya seperti dilansir dari metrotvnews.com, Senin (17/4/2017):
1. Mengenal sindrom usus bocor
Hampir sama dengan nama penyakitnya, secara alami usus Anda mengalami pengeroposan. Demikianlah tubuh Anda menyerap nutrisi melalui lapisan usus.
Namun lapisan di usus tersebut rusak, molekul lebih besar (disebut dengan macromolecules), dapat lepas dari tract pencernaan dan masuklah ke dalam aliran darah Anda. “Itu seperti lapisan usus terkuliti,” ucap Dr. Edelberg. Hasilnya bisa terjadi inflamasi, kembung, dan terasa lelah.
Dr. Edelberg mengatakan bahwa gejala ini sulit terdiagnosa dan tidak ada yang tahu bagaimana mencegahnya.
2. Perut Anda terasa lebih sensitif
Kebocoran usus bisa memicu inflamasi. Namun inflamasi juga bisa disebabkan oleh inflamasi itu sendiri di dalam usus Anda. Dan inflamasi pada usus Anda bisa terjadi karena makanan yang membuatnya terasa sensitif.
Dr. Edelberg mengatakan ada beberapa cara untuk mengetahui usus yang bocor. “Hal yang paling terdekat adalah dengan menghindari makanan yang sering membuat pencernaan Anda sensitif,” ujar Dr. Edelberg.
Beberapa makanan yang bisa jadi hal yang sensitif menurutnya antara lain, produk turunan susu, telur, jagung, gluten, sitrus, dan kedelai. “Anda bisa mengindari makanan tersebut selama tiga minggu,” terang Dr. Edelberg.
3. Pencernaan terasa lemah
Ketika Anda makan, perut Anda merasa kembung. Atau sering kali ke kamar mandi tepat setelah makan makanan tertentu. Terkadang berubah kembung menjadi konstipasi-itu bisa saja terjadi.
Anda bisa juga mengalami gangguan pencernaan kronik atau mual. “Tanda-tanda tersebut bisa datang dan pergi selama bertahun-tahun,” ucap Dr. Edelberg.
Baca juga: Selain Membantu Menurunkan Berat Badan, Ini Manfaat Lain dari Alpukat
“Masalahnya, pasien terkadang tak mau tahu atau tak menghiraukan rasa-rasa tersebut, atau malah masa bodoh dengan hal tersebut,” terang Dr. Edelberg. (Yayan – www.harianindo.com)