Teheran – Presiden Iran Hassan Rouhani angakt bicara terkait mengenai program rudal balistik. Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) melayangkan kecaman terkait masalah itu. Namun, Rouhani menegaskan tidak memerlukan izin untuk meningkatkan kapabilitas rudalnya.
“Penguatan kapabilitas angkatan bersenjata Iran hanya untuk melindungi negara. Kami tidak akan meminta izin kepada siapa pun untuk memperkuat angkatan bersenjata dan untuk membuat rudal dan pesawat,” kata Rouhani sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (16/4/2017).
“Iran tidak pernah memiliki tujuan agresif, tetapi perdamaian bukanlah jalan satu arah dan jika kita memutuskan untuk mengambil sikap damai, pihak lain mungkin tidak. Karena itu harus ada kewaspadaan,” tambahnya.
Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) Iran pada Mei, Rouhani yang kembali mencalonkan diri menghadapi sejumlah kritik terkait sikapnya yang dinilai lunak kepada Barat. Kritik itu muncul terutama setelah Iran menyepakati perjanjian program nuklirnya sebagai ganti pencabutan sanksi diplomatik dan ekonomi yang dijatuhkan Barat.
Uji coba rudal balistik yang dilakukan Iran pada Januari mendapat kritik keras dari Presiden AS Donald Trump yang menyebut Teheran bermain api. Namun, Iran mengatakan uji coba rudalnya tidak diatur dalam perjanjian program nuklir ataupun menyalahi resolusi PBB. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)