Jakarta – Salah satu calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengeluarkan peraturan daerah (perda) terkait dengan ajaran agama tertentu apabila dirinya nanti terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Terkait soal isu perda syariah yang sempat muncul beberapa waktu lalu, menurutnya hal tersebut adalah fitnah semata.
“Kami tegaskan berkali-kali bahwa ada kabar kalau gubernurnya ganti, KJP (Kartu Jakarta Pintar) berhenti, pasukan oranye berhenti, keluar perda-perda berdasarkan agama tertentu. Itu semua kabar bohong, fitnah,” ujar Anies di Jalan Tebet Barat Dalam IX, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2017).
Hal tersebut disampaikan oleh Anies dalam acara Gebyar Anies-Sandi. Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh mantan Pangilma TNI Jenderal TNI (Purn) Joko Santoso. Anies mengaku bahwa fitnah terhadap dia dan pasangannya di Pilgub DKI, Sandiaga Uno, muncul lantaran pihak non-pendukungnya tidak sanggup lagi mengkritik mereka. Disamping itu juga, lantaran program-program solutif yang ditawarkannya kepada warga.
“Orangnya tidak bisa lagi dikritik, programnya tidak bisa lagi dikritik. Jadi menggunakan fitnah,” ucap Anies.
Di wilayah Tebet Barat Dalam IX, perolehan suara Anies-Sandi kalah dari Ahok-Djarot di putaran pertama Pilgub DKI. Oleh sebab itu, Anies meyakinkan warga untuk memilihnya pada 19 April nanti.
Baca Juga : Peneliti LIPI Menyebut Chat Hot Sandiaga dan Marcella Sebagai Isu Murahan
“Tinggal 4 hari lagi kita. Sudah berbulan-bulan bekerja. Empat hari lagi kita tentukan nasib Jakarta. Mari kita pastikan terjadi perubahan di kota ini,” ujar mantan Mendikbud itu.
“Bukan Anies-Sandi yang di depan. Kami hanya perwakilan jutaan warga yang ingin perubahan di Jakarta,” tutur Anies.
(bimbim – www.harianindo.com)