Dortmund – Kepolisian Jerman saat ini tengah menyelidiki kemungkinan terkaitnya ekstremis Islamis dalam pengeboman bus yang membawa para pemain klub sepakbola Borussia Dortmund.
Sebuah surat yang ditemukan di tempat kejadian menyebutkan tentang serangan truk di pasar Natal di Berlin tahun lalu, yang menewaskan 12 orang dan operasi militer di Suriah.
Namun keaslian dari surat tersebut belum dapat dipastikan.
Kejaksaan federal Jerman, yang biasanya memimpin penyelidikan terkait terorisme, sudah mengambil alih kasusnya.
Harian Sueddeutsche Zeitung melaporkan surat yang dimulai dengan ‘Atas nama Allah’ menyebut penggunaan pesawat tempur Tornado milik Jerman dalam pasukan koalisi yang menyerang kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Kelompok militan tersebut menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Pasar Natal di Berlin, pada 19 Desember 2016 lalu.
Bagaimanapun bisa jadi surat itu dimaksudkan untuk menyesatkan penyelidikan dan para ahli sedang meneliti keasliannya.
Sementara kantor berita Jerman, DPA, melaporkan ada surat kedua yang beredar di internet yang menyatakan kelompok antifasis yang melakukan serangan.
Surat yang diterbitkan pada sebuah situs internet yang menentang fasisme menyebutkan serangan dipicu oleh sikap Borussia Dortmund yang disebut toleran terhadap rasis dan pendukung ekstrim kanan.
Jurnalis BBC di Berlin, Damien McGuinnes, mengatakan serangan atas bus Borrusia Dormund tidak memiliki banyak kesamaan dengan serangan yang terkait dengan militan Islam sebelumnya.
Bahan peledak tersebut sepertinya tidak dirancang untuk menyebabkan dampak besar atau menjadikan stadion Signal Iduna Park, yang hanya beberapa kilometer jauhnya dari tempat kejadian, sebagai sasaran.
Serangan teror pada bus yang membawa para pemain klub saat akan menuju stadion untuk melawan tim tamu Monaco di babak perempat final Piala Champions menyebabkan bek Marc Bartra cedera pergelangan tangan sampai harus dioperasi.
Pertandingan itu ditunda dan para para penonton yang sudah berada di stadion sempat diminta untuk tetap berada di sana selama beberapa waktu untuk memastikan keamanan mereka.
Baca juga: ISIS Mengaku Bertanggungjawab Terhadap Serangan Bom di Dua Gereja di Mesir
Otorita sepak bola Eropa, UEFA, sudah memutuskan pertandingan akan digelar Rabu (12/4/2017) malam waktu Jerman. (Yayan – www.harianindo.com)