Jakarta – Kanker serviks bisa menyerang siapapun secara diam-diam dan mematikan. Jikalau para wanita sadar untuk melakukan vaksinasi HPV sejak dini, dirinya dapat mencegah kanker serviks sebesar 100 persen.
Data yang berasal dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebutkan, lebih dari 73 persen pasien kanker serviks datang sudah dalam stadium lanjut.
Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri, pencegahan terhadap kanker serviks amat perlu dilakukan.
Lewat sebuah diskusi bersama Forum NGOBRAS pada Selasa (11/4/2017) Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof Dr dr Andrijono SpOG(K), membeberkan beberapa hal yang perlu diwasdai agar kanker serviks dapat dicegah serta segera diatasi.
1. Berdarah sewaktu melakukan kontak seksual
Salah satu metode skrining atau deteksi kanker serviks bisa dilakukan dengan melakukan hubungan seksual. Jika terjadi pendarahan maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Keputihan tidak sembuh-sembuh
Keputihan yang sering kali muncul walaupun telah diobati ternyata perlu juga diwaspadai. Prof Andrijono menjelaskan bahwa tanda keputihan yang perlu untuk segera diperiksa adalah keputihan yang berbau busuk.
Salah satu gejala kanker serviks bisa ditandai dengan adanya bau yang tidak sedap. Untuk itu perlu melakukan penanganan secepatnya untuk dikonsultasikan pada dokter kandungan agar mendapat skrining.
Deteksi dini atau skrining menjadi salah satu rekomendasi untuk mencegah terjadinya tahapan dari sel normal menuju kanker. Hal ini bisa dilakukan ketika wanita dalam keadaan normal atau tidak mengalami keuhan apapun.
Dengan skrining, risiko prakanker dapat mudah ditangani sehingga rahim dapat diangkat. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya pembentukan kanker.
Baca juga: Waspadai Gejala Tumor Otak Berikut Ini
“Antara stadium 0 dan stadium 1 itu waktu terjadinya tipis, lebih baik diangkat rahimnya daripada terjadi kanker serviks,” perjelas Prof. Andri. (Yayan – www.harianindo.com)