Jakarta – Polda Metro Jaya rencananya akan melimpahkan berkas penyidikan Buni Yani beserta barang bukti ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada pekan depan.

Buni Yani
Kuasa hukum Buni, Aldwin Rahardian, mengatakan kliennya siap disidang. Namun, dirinya masih merasa kasus Buni Yani terlalu dipaksakan.
“Buni Yani siap maju di pengadilan. Kalau sekarang sudah P-21 kami siap membuka keadilan ini sebenar-benarnya di proses pengadilan hanya beberapa proses yang kami anggap tidak sesuai aturan. Kami berharap Kejaksaan kalau tidak memenuhi unsur, ada ruang melalui Kejaksan mengentikan karena kasus ini mengada-ada, terlalu dipaksakan,” kata Aldwin dalam wawancara khusus dengan awak media, Rabu (5/4/2017).
Aldwin menambahkan, banyak hal mengganjal dari kasus Buni Yani selama proses penyidikan. Pertama, apabila dibanding dengan kasus Ade Armando yang sama-sama terjerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), polisi selangkah lebih maju dalam menyelidiki kasus Buni Yani.
Kasus yang mnjerat Ade Armando akhirnya dihentikan meski Ade sempat menyandang status tersangka.
Baca juga: Beredar Foto dan Video Spanduk Ganyang Cina di Aksi 414
“Bagaimana Buni Yani ahlinya dicarikan, seminggu sekali dilakukan penyidikan, sementara Ade Armando lebih memenuhi unsur (pidana),” pungkas Aldwin. (Yayan – www.harianindo.com)