Jakarta – Serangan 60 Rudal Tomahawk yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap salah satu pangkalan militer di Suriah mendapatkan respon keras dari sekutu Presiden Bashar al-Assad, yakni Rusia dan Iran.
“Agresi yang dilakukan AS terhadap Suriah sudah melintasi garis merah. Kini kami akan merespon dengan kekuatan terhadap setiap agresi dari siapapun dan AS tahu kemampuan respon kami,” ujar komando gabungan aliansi sekutu Bashar al-Assad.
Seperti diketahui, Amerika Serikat membombardir Suriah dengan rudal setelah terjadinya serangan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh rezim Bashar al-Assad terhadap Kota Idlib, di Suriah.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa serangan yang dilakukan terhadap pangkalan udara Shayrat di dekat Homs, Suriah, merupakan perwakilan dari negara-negara di dunia setelah serangan senjata kimia yang menewaskan 70 orang warga.
Tuduhan dari AS, Inggris, dan Prancis terhadap Bashar al-Assad terkait serangan senjata kimia telah dibantah oleh Damaskus dengan mengatakan bahwa serangan mereka untuk menghancurkan senjata kimia pemberontak di kawasan itu.
Terkait hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani telah mendesak agar segera dilakukan investigasi obyektif untuk mengungkap siapa dalang serangan senjata kimia itu.
(samsul arifin – www.harianindo.com)