Jakarta – Beberapa waktu lalu, rapat paripurna DPD berujung kericuhan. Saat itu, terjadi pergantian pimpinan di lembaga para senator tersebut. Peneliti Forum Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus pun menilai kisruh tersebut terjadi lantaran kepentingan partai politik.
Menurut Lucius, kisruh tersebut tidak lepas dari perombakan peraturan di DPD karena kepentingan pihak tertentu. “Masing-masing kelompok mempunyai hukum itu sesuai dengan kepentingan,” ujarnya di Jakarta Pusat pada Sabtu (8/4/2017).
Akibatnya, konflik di DPD tidak dapat dibendung. Hal tersebut tampak adri para anggota yang terafiliasi dalam partai politik. Berdasar catatan Lucius, ada 70 anggota DPD yang bernaung di dalam partai politik tertentu.
Baca juga: Ahok Nilai Pembangunan MRT Menjadi Sumber Kemacetan Saat Ini
Padahal, mereka adalah pejabat dari jalur perseorangan. “DPD mulai dikuasai kepentingan politik,” tambahnya.
Sebelumnya, DPD mengadakan rapat paripurna pada Senin (3/4/2017). Namun, acara tersebut berujung kericuhan. Akhirnya, DPD menetapkan Oesman Sapta Odang sebagai ketua. Darmayanti Lubis dan Nono Sampono selaku senator dipilih sebagai wakil ketua DPD. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)