Jakarta – Salah seorang Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta petahana, Djarot Syaiful Hidayat baru-baru ini kembali mendapat dukungan. Dukungan tersebut datang dari tim relawan Abas Orno for Ahok-Djarot wilayah Kecamatan Tanah Abang. Pada pilkada putaran pertama lalu, paslon Ahok-Djarot kalah di wilayah ini. Oleh sebab itu, Djarot berharap pada putaran kedua bisa menuai kemenangan.
“Kemarin memang kami kalah di Tanah Abang. Sekarang pilihannya tinggal dua, iya kan? tinggal dua ya, Bapak-Ibu. Kami akan buktikan pada putaran kedua, karena pasangannya tinggal dua di Tanah Abang, kita akan bisa (menang),” ujar Djarot dalam sambutannya di acara deklarasi dukungan di GOR Benhil, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4/2017).
Djarot sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh relawan PDIP yang berasal dari Maluku tersebut. Dirinya melanjutkan bahwa dukungan tersebut pastinya bukan hanya ditujukan untuk dirinya dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saja, akan tetapi juga untuk Indonesia.
“Kita hari ini mendapatkan dukungan dari teman-teman dari Maluku. Pak Abas Orno ini Bupati Maluku Barat Daya, tentu bukan tugasnya demi Ahok-Djarot, tapi tugas beliau menyelamatkan Indonesia. Tanpa diminta pun, beliau melakukan tugasnya dan memberikan dukungan. Saya ucapkan terima kasih kepada Saudara-saudara yang sudah mendukung,” tuturnya.
Kemudian, Djarot berbicara soal pemimpin yang cocok bagi Jakarta. Dirinya menjelaskan bahwa dalam pilkada DKI, tidak perlu melihat agama, akan tetapi fokus dalam kinerja yang telah dibuktikan dan memilih calon yang tak pernah dipecat.
“Makanya, waktu pilkada, jangan melihat agama ataupun suku, tapi lihat kinerjanya. Jakarta butuh pemimpin yang jujur, bersih dari kasus-kasus korupsi, yang tidak pernah dipecat. Semuanya ini untuk rakyat,” katanya.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut lantas berbicara soal Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang telah bisa dinikmati oleh warga Jakarta saat ini. Hal tersebut, dia sebut membuktikan bahwa kinerja yang dia berikan telah menuai bukti yang bisa dirasakan oleh warga Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama pula, Djarot juga sempat menyinggung terkait dengan program bedah rumah yang dia tawarkan untuk memperbaiki rumah-rumah milik warga yang kurang layak di Jakarta. Dia menyebut program tersebut bukan sebuah program baru.
Baca Juga : Adik Bomber Bali : “ZA Mengalami Perubahan Ketika Bersentuhan Dengan FPI”
“Program ini sudah lama, sudah kita kerjakan sejak lama, tapi sekarang kita tingkatkan lagi untuk bedah rumah dan lebih lengkap. Bedah rumah ini untuk membedah rumah-rumah warga yang bocor, jelek, dan reot. Nah, ini dulu dikerjakan. Sekaligus kalau bisa sertifikatnya kita urus sekalian,” kata Djarot.
(bimbim – www.harianindo.com)