Hanoi – Berkat kreatifitasnya saat meluncurkan maskapai penerbangan VietJet Air pada Desember 2011 lalu, Nguyen Thi Phuong Thao sebagai CEO VietJet Air kini menjadi salah satu miliuner berpengaruh di dunia.
Thao sebenarnya telah mengantongi lisensi untuk mendirikan maskapai penerbangan sejak tahun 2007 lalu, namun kala itu harga minyak dunia masih melambung sehingga ia belum bisa mewujudkannya.
Pada tahun 2010, Thao mencoba bekerjasama dengan AirAsia, namun kerjasama tersebut tidak berjalan lama sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan maskapai sendiri dengan nama VietJet Air.
Pada saat peluncuran, Thao membuat inovasi promosi dengan pramugari berbikini yang akan melayani penumpang VietJet Air dengan hanya mengenakan bikini.
Promosi ini kemudian sukses membawa VietJet Air berkembang menjadi maskapai yang diperhitungkan di Vietnam, selain Vietnam Airlines.
Hanya dalam waktu lima tahun saja VietJet Air telah menjual sahamnya di pasar modal dan menguasai 40 persen penerbangan di Vietnam.
Majalah Forbes kemudian memasukkan nama Nguyen Thi Phuong Thao di urutan ke-46 dalam daftar orang paling kaya di dunia dengan kekayaannya yang kini mencapai USD 1,7 miliar.
“Saya selalu menyasar hal yang besar dan merampungkan pekerjaan yang besar pula. Kini, VietJet ingin menjadi maskapai berskala internasional, bukan hanya penerbangan lokal,” kata Thao pada Forbes.
Thao mengaku tidak ambil pusing dengan kontroversi yang terjadi saat ia meluncurkan layanan pramugari berbikini.
“Anda memiliki hak untuk memakai apa pun yang Anda suka, baik bikini atau pakaian tradisional ao dai,” kata Thao.
(samsul arifin – www.harianindo.com)