Jakarta – Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) murka saat mengetahui adanya pelajar Sekolah Dasar ikut dalam aksi Bela Alquran 313. Sebab, tujuan dari aksi itu tidak berhubungan terhadap kepentingan anak-anak itu.
Terlebih, mereka hingga meninggalkan bangku sekolah hany demi mengikuti aksi di Istana Negara itu.
“Apapun alasannya, kepentingan apapun kalau merugikan anak, saya akan marah terhadap itu,” tegasnya saat dihubungi awak media, Jumat (31/3/2017).
Arist pun mengingatkan kepada panitia aksi, tidak seharusnya mereka melibatkan anak-anak untuk terjun bersama menyampaikan aspirasinya. Dalam persepektif perlindungan anak, hal tersebut menurutnya sangat berpengaruh buruk terhadap perkembangan psikologi anak tersebut.
Kecuali, aksi yang digelar berkaitan dengan perjuangan anak-anak itu sendiri.
“Inikan enggak. Janganlah libatkan anak-anak, tidak ada gunanya,” sebut Arist.
Apabila ingin mengajarkan tentang demokrasi kepada anak, menurutnya bisa dilakukan di sekolah maupun di rumah tanpa harus turun melakukan unjuk rasa.
Baca juga: Sandiaga Ingin Tiru Singapura Dalam Menghadirkan Rumah Dibawah Rp 350 Juta
“Apalagi ini diajak-ajak seperti satu harian penuh meninggalkan bangku sekolah. Nggak boleh itu. Itu pelanggaran terhadap hak anak,” tegasnya. (Yayan – www.harianindo.com)