Harian IndoSurabaya – Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal memberikan apresiasi kepada Ansor Banser dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dapat menahan diri sehingga situasi di Surabaya tetap kondusif.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang sama-sama menjaga Kota Surabaya tetap aman dan kondusif,” kata Kombes Pol M Iqbal, di halaman Masjid Al Akbar, Surabaya, Minggu (2/4/2017).
Seperti diketahui, Aksi Damai yang rencananya akan digelar oleh massa dari DPD HTI Jawa Timur seusai shalat subuh akhirnya dibatalkan karena adanya desakan dari Banser Ansor Jawa Timur untuk tidak melakukan hal itu.
“Mereka (HTI) yang membatalkan sendiri dan kami apresiasi,” ujar M Iqbal.
Ketua DPD HTI Jawa Timur, Fajar, mengatakan bahwa memang rencananya akan menggelar tabligh akbar, namun karena memperhatikan dinamika yang terjadi maka acara tersebut hanya diisi dengan shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah saja.
“Kita tidak ingin ada konfrontasi. Bahwa (keputusan tidak ada aksi damai), karena kami ingin jamaah juga harus dilindungi. Melindungi kehormatannya, dan tidak ingin melayani hal-hal di luar itu,” kata Fajar.
Sejumlah anggota Banser Jawa Timur juga terlihat berjaga-jaga di sekitar Masjid Al Akbar, namun hanya mengawasi hingga massa HTI benar-benar membubarkan diri dari lokasi acara.
“Anggota (Banser) sudah standby dan tetap siaga sampai benar-benar kosong dan tidak ada kegiatan (tabligh akbar HTI),” kata Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkkorwil) Banser Ansor Jawa Timur Moh Abid Umar Faruq di depan Masjid Al Akbar.
Menurut Abid, HTI sudah jelas-jelas sebagai organisasi yang pergerakannya ingin mendirikan khilafah serta tidak mengakui Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.
“Bukan hanya kewajiban GP Ansor dan Banser untuk menjaga keutuhan NKRI. Seluruh elemen anak bangsa juga berkewajiban melawan segala bentuk rongrongan sebagaimana gerakan khilafah yang diusung HTI,” jelas Abid.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
