London – Abel Xavier merupakan pesepakbola yang dikenal dengan gaya nyentriknya. Ia pernah merumput di sejumlah klub terkemuka, seperti Everton FC, PSV Eindhoven, Liverpool FC.
Para penggemar olahraga si kulit bundar juga pasti tak akan lupa dengan sosok Xavier saat Portugal berhadapan dengan Prancis pada semifinal Piala Eropa 2000. Pemain belakang Timnas Portugal itu dinyatakan terkena handsball di kotak penalti. Handsball yang kontroversial itu membuat mimpi Portugal untuk melaju ke babak final akhirnya kandas.
Karena Xavier, Portugal tersingkir dari perhelatan sepakbola negara-negara Eropa tersebut secara tragis. Sosok Xavier memang mudah diingat, bukan hanya karena permainannya di lapangan hijau, melainkan juga karena penampilannya yang terbilang nyentrik.
Pemain bertahan asal Portugal itu memang dikenal senang menata rambutnya. Selama merumput di lapangan hijau, ia pernah tampil dengan rambut vysvetlennye dan jambang berwarna blonde. Di lain kesempatan, ia mengecat jambang dan rambutnya dengan warna putih dan tetap menyisakan warna hitam di bagian akar rambutnya.
Di pengujung kariernya sebagai pesepak bola, lagi-lagi ia membuat gempar para pencinta si kulit bundar di seantero dunia dengan pengakuannya yang terbilang mengejutkan. Pada Desember 2009, ia menyatakan dirinya telah menjadi seorang mualaf. Bahkan, ia juga mengganti namanya dengan Faisal Xavier.
Pada 23 Desember 2009, dalam sebuah konferensi pers yang digelar di stadion Ras Al Khaimah di Uni Emirat Arab, Xavier mengumumkan perihal keislamannya dan nama barunya, Faisal Xavier. Dalam konferensi pers tersebut, ia juga mengumumkan perihal pengunduran dirinya dari lapangan hijau untuk selamanya.
Ini perpisahan emosional dan saya berharap untuk ikut serta dalam sesuatu yang sangat memuaskan dalam babak baru hidup saya,” kata pria yang lebih memilih menggunakan nama Faisal.
Ia tidak bercerita lebih panjang mengenai bagaimana dirinya mempelajari Islam. Ia hanya berterima kasih kepada keluarga besar Kerajaan Uni Emirat Arab. Mereka memeluk saya dan membuat saya merasa istimewa.” Interaksinya dengan keluarga Kerajaan Uni Emirat Arab semakin membuka matanya dalam menilai Islam.
Keputusannya ini menjadi berita besar di berbagai media massa dunia. Meski berat harus meninggalkan dunia yang telah memberinya limpahan materi dan ketenaran, Faisal mengaku ikhlas. Ia pun merasa berutang budi karena hidupnya sekarang yang boleh dikatakan berhasil.
Apalagi, setelah pindah agama dan menjadi seorang Muslim, Faisal belajar banyak hal tentang kepedulian, perhatian, dan empati kepada sesama. Menjadi seorang Muslim memebuat dirinya merasa lebih bermanfaat bagi kehidupan untuk sesama.
Baca juga: Bikin Blunder Fatal, Donnarumma Meminta Maaf Kepada Fans
Setelah tidak lagi bermain bola, Xavier kini mengisi hidupnya dengan melakukan berbagai kegiatan amal serta aktif di berbagai kegiatan kemanusiaan. Salah satunya dengan ikut ambil bagian dalam proyek-proyek kemanusiaan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan bermanfaat bagi kehidupan jutaan orang di Afrika di samping ia juga bekerja dalam industri film Amerika Serikat (AS). (Yayan – www.harianindo.com)