Jakarta – Mengonsumsi makanan yang manis memang nikmat dan menggoda. Sayangnya, makanan manis juga berdampak buruk bagi kesehatan dan dapat membuat gemuk.
Lewat bukunya, “The Case Against Sugar”, wartawan kesehatan dan sains, Gary Taubes, menuliskan banyak orang yang sekarat sekarang ini karena berbagai penyakit yang mungkin tidak pernah diprediksi sebelumnya. Kepada New York Post, Taubet menjelaskan alasan gula menjadi tersangka penyakit mematikan. Berikut ulasannya seperti dilansir dari tempo.co, Minggu (2/4/2017):
1. Meningkatkan risiko pikun
Para peneliti menemukan imbas konsumsi gula yang tinggi sebagai pemicu resistan insulin sekaligus melemahkan fungsi otak, sehingga menyebabkan Alzheimer. “Bila konsumsi gula bisa meningkatkan risiko demensia ketika usia kita bertambah, mengurangi konsumsinya sudah pasti akan membantu meminimalisir risiko tadi,” kata Taubet.
2. Meningkatkan dampak tembakau
Tembakau pada rokok sering diolah dengan cara menggunakan serbuk gula atau merendam daun tembakau dalam cairan gula. Akibatnya, para perokok akan mengisap lebih dalam dan membuat tembakau seperti candu, sehingga semakin buruk buat paru-paru karena terisapnya semua zat karsinogen serta kecanduan nikotin.
3. Meningkatkan risiko kanker
Taubes percaya terlalu banyak mengkonsumsi gula akan membuat seseorang kebal insulin. Kebal insulin merupakan kondisi di mana sel-sel tak mampu merespons insulin secara efektif dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon sebagai kompensasi. Para ilmuwan menemukan fakta sel-sel kanker membutuhkan insulin untuk berkembang.
4. Membuat kecanduan
Gula merangsang pertukaran zat-zat kimia antara tubuh dan otak yang menyebabkan orang merasa senang. Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin sedikit zat-zat tersebut yang diproduksi tubuh, dan kian banyak gula yang dikonsumsi sebagai respons.
Baca juga: Waspada 7 Gejala Awal Pengidap Diabetes
5. Menyebabkan penyakit jantung
Mengkonsumsi terlalu banyak gula menyebabkan produksi insulin yang berlebihan, yang dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan berujung pada penyakit jantung. Menurut Taubes, terlalu banyak insulin merangsang sistem saraf, meningkatkan detak jantung, dan menghambat aliran darah. (Yayan – www.harianindo.com)