Jakarta – Tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno baru-baru ini membeberkan perhitungan dalam penerapan program DP rumah nol rupiah yang akan disandingkan dengan APBD DKI Jakarta.
Salah seorang tim pemenangan Anies-Sandi menjelaskan bahwa perkiraan alokasi dalam program ini hanya memakai 4 persen dari total APBD DKI terakhir. Melalui laman resmi tim Anies-Sandi, www.jakartamajubersama.com, tertera ada sekitar 303.209 warga yang belum memiliki rumah sendiri atau backlog di Jakarta. Data tersebut didapat oleh Tim Anies-Sandi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Jumlah tersebut adalah estimasi yang dilakukan dengan melihat jumlah unit hunian yang tersedia bila dibandingkan dengan jumlah keluarga yang ada di DKI Jakarta,” demikian penggalan penjelasan dalam laman tersebut.
Tim Anies-Sandi mengumpamakan ada target 50.000 kepala keluarga (KK) dalam daftar penerima program DP nol rupiah tersebut. Lantas, Pemprov DKI akan mengeluarkan biaya untuk menalangi DP sebesar Rp 53 juta, dengan estimasi harga rumah Rp 350 juta.
“50.000 dikali Rp 53 juta menjadi Rp 2,7 triliun. Angka Rp 2,7 triliun itu hanya 4 persen dari APBD DKI saat ini per tahunnya,” lanjut artikel tersebut.
Baca Juga : Ceramah Zakir Naik Akan Disiarkan Langsung Oleh Sejumlah Masjid di Bandung
Uang yang dikeluarkan tersebut nantinya akan kembali lagi ke kas negara. Skema ini disebut akan menguntungkan warga Jakarta dalam jangka panjang, yakni kepemilikan hunian, mudahnya akses permodalan, dan tidak harus tinggal di luar Jakarta untuk membeli rumah pertama.
(bimbim – www.harianindo.com)