Jakarta – Program uang muka ataudown payment (DP) 0 persen atau 0 rupiah kembali dijanjikan oleh Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan. Dalam acara debat di salah televisi swasta, pada Senin (27/3/2017) malam, Anies mengklaim bahwa program tersebut tidak membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membayar seluruh pembelian rumah oleh masyarakat, melainkan hanya DP-nya saja.
“Kalau harga rumah Rp 350 juta maka masyarakat DKI Jakarta harus bayar DP Rp 52 juta dan itu yang mau kami hilangkan, kami ringankan,” kata Anies.
Program DP Rumah 0 Persen hingga kini masih dinilai mustahil untuk bisa diterapkan di Ibukota DKI Jakarta. Selain harga lahan sudah semakin tinggi yang mengakibatkan harga rumah kian selangit, juga memberatkan APBD DKI Jakarta.
Dana senilai Rp 67,6 triliun harus digelontorkan oleh pemerintah guna membayar DP Rp 52 juta untuk 1,3 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah. Beredar fakta bahwa di Jakarta saat ini sudah tidak didapatkan rumah formal dengan harga di bawah Rp 350 juta. Rumah formal yang dimaksud adalah rumah tapak (di atas tanah) pertama atau primary home.
Di salah satu Riset melaporkan, bahwa rumah dengan harga di bawah Rp 350 juta berada di kawasan penyangga Jakarta, seperti Bogor,Tangerang, dan Bekasi. Disisi lain, menurut riset portal Rumah123.com, 95 persen rumah yang dipasarkan saat ini telah menyentuh angka Rp 480 juta ke atas. Sedangkan harga rumah di bawah angka itu hanya 5 persen.
Baca Juga : Video, Di Kamar Ahok Inilah Inul Pernah Tidur
Komposisi nyaris serupa terjadi di area penyangga seperti Bogor,Depok, Tangerang, dan Bekasi. Rumah dengan harga di atas Rp 480 juta sebanyak 78 persen, sisanya di bawah itu.
(bimbim – www.harianindo.com)