Jakarta – Mendengkur kerap kali dikaitkan dengan henti napas saat tidur atau sleep apnea. Bila keadaan ini dialami oleh anak maka dapat mempengaruhi otak, bahkan dapat menurunkan tingkat IQ.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh laboratorium tidur University of Chicago, membuktikan bahwa mendengkur berakibat langsung pada otak. Pembuktian ini dilakukan melalui uji neurokognitif dan MRI.
Beberapa data juga menyebutkan, sebanyak 5 persen anak mendengkur saat tidur dan mereka menderita sleep apnea. Bila anak mendengkur, maka saluran nafasnya akan menyempit sehingga udara yang lewat juga sedikit sehingga anak seolah tercekik dan akhirnya terbangun sejenak. Hal ini secara otomatis akan memotong secara tiba-tiba waktu tidurnya.
Pada penelitian ini melibatkan anak berusia 7-11 tahun yang dinilai fungsi dan citra otaknya menggunakan MRI. Hasilnya, anak dengan sleep apnea berkurang volume gray matter di otaknya. Fungsi gray matter sendiri diketahui untuk memproses informasi di otak, termasuk membuat keputusan, kontrol diri, persepsi, ingatan, gerakan, dan kemampuan bicara.
Para peneliti juga menemukan bahwa sleep apnea berhubungan dengan hilangnya neuron dan perlambatan pertumbuhan syaraf pada otak anak. Hal ini juga mengakibatkan penurunan IQ antara 8-10 poin.
Karena itu, gangguan sleep apnea pada anak sebaiknya harus segera diatasi sedini mungkin karena kerusakan pada otak tidak dapat dipulihkan meskipun gangguan tidurnya sudah bisa disembuhkan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)